CONTOH STUDI KASUS UTBK PPG (Pengalaman Pribadi menjadi Guru)
Menyusun refleksi studi kasus menjadi salah satu materi dalam UTBK UKPPPG Guru Tertentu 2024. Artikel ini akan menyajikan contoh studi kasus sebagai referensi belajar serta cara membuatnya. Dalam UTBK UKPPPG 2024, peserta akan diminta membuat refleksi studi kasus. Studi kasus ini harus berdasarkan pengalaman nyata yang pernah dialami oleh peserta saat menjadi guru di sekolah. Berikut contoh Studi kasus yang bisa di gunakan sebagai referensi dalam menjawab pertanyaan study kasus.
![]() |
contoh study kasus PPG |
1. Permasalahan yang pernah saya hadapi
Sebagai guru kelas 5 di UPT sdn 1 Wargomulyo, pada saat tahun ajaran baru mendapatkan siswa baru pindahan daerah terpencil dengan fasilitas Pendidikan minim dan latar belakang keluarga broken home. Siswa baru tersebut memiliki kemampuan membaca terbatas hanya pada huruf kata sederhana dan terbata bata. jika menulis tidak rapi, sering tertukar huruf, banyak kata yang hurufnya tidak lengkap. dan jika berhitung hanya bisa melakukan penjumlahan sederhana tetapi lambat dan sering salah.
Siswa tersebut memiliki latar belakang kurangnya akses Pendidikan yang memadai di sekolah sebelumnya. Ketiadaan dukungan belajar di rumah karena dari keluarga broken home dan tinggal Bersama neneknya di daerah terpencil dari kelas 1 sampai kelas 4. Kemudian mulai kelas 5 siswa tersebut tinggal Bersama ayahnya dan bersekolah di SDN 1 Wargomulyo.
2. Upaya menyelesaikan masalah
Untuk mengatasi maslaah ini saya merancang beberapa Langkah untuk meningkatkan ketrampilan membaca, menulis dan berhitung pada siswa tersebut yang setrategis, empatik dan holistic. Berikut adalah Langkah - Langkah yang saya ambil:
a. Memahami latar belakang dan kebutuhan siswa dengan cara melakukan asesmen awal untuk mengetahui Tingkat kemampuan membaca, menulis dan berhitung dengan observasi langsung. Melakukan pendekatan personal untuk memahami kondisi dan latar belakang siswa melalui komunikasi dengan siswa dan orang tua/wali. Dan mencatat hambatan yang mungkin mempengaruhi proses belajar seperti minder, trauma atau kurangnya dukungan dirumah.
b. Membangun lingkungan belajar yang mendukung dengan cara menciptakan suasana belajar aman dan nyaman dan memastikan siswa merasa diterima disekolah tanpa stigma atau diskriminasi. Memberikan dukungan emosional dengan menunjukkan perhatian , empatik dan penguatan positif untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa. dan dorong siswa tersebut untuk berinteraksi dengan teman-temannya agara merasa diterima dan termotivasi.
c. Pemberian dukungan tambahan berupa Memberikan Latihan rutin dengan durasi singkat tetapi konsisten untuk membangun kebiasaan belajar. Serta mengadakan kelas tambahan khusus pada siswa tersebut.
d. Kolaborasi pihak terkait dengan cara koordinasi dengan kepala sekolah dan guru lain untuk memastikan siswa terbut mendapatkan pendekatan pembelajaran yang konsisten di semua mata pelajaran serta mengajak orang tua/wali untuk memberikan dukungan belajar dirumah.
e. Monitoring dan evaluasi berkala dengan cara buat catatan tentang kemajuan siswa dalam membaca, menulis dan berhitung, baik dari hasil latihan maupun observasi perilaku. evaluasi efektifitas metode pembelajaran yang digunakan dan lakukan penyesuain jika diperlukan. Kemudian memberikan apresiasi atau penghargaan atas setiap kemajuan siswa, sekecil apapun untuk memotivasi siswa terseut untuk terus belajar.
3. Hasil yang didapatkan
Dengan pendekatan strategis, empatik dan holistic pada siswa tersebut mendapatkan hasil postif diberbagai aspek yaitu
a. Peningkatan kemampauan membaca menulis dan berhitung berupa kecepatan membaca, ketepatan menulis dan kemampuan berhitung matematika dasar.
b. Peningkatan kepercayaan diri ditunjukkan dengan siswa menjadi lebih aktif didalam kelas, berani bertanya atau menjawab pertanyaan tanpa rasa takut salah
c. Perbaikan sikap belajar ditunjukkan siswa termotivasi untuk semngat belajar dan disiplin belajar
d. Perkembangan sosial dan emosional lebih baik dilihat dari siswa menjadi lebih tenang, focus dan nyaman di lingkungan sekolah. Siswa menjadi lebih baik dalam berkomunikasi, bekerja sama dan terjalin hubungan positif.
e. Kepuasan guru dan orang tua
4. Pengalaman berharga yang bisa di petik menyelesaikan masalah tersebut
Pengalaman mendampingi siswa dengan latar belakang broken home dan kesulitan untuk membaca menulis dan berhitung memberikan Pelajaran tentang pentingnya empati, kesabaran dan kreatifitas dalam Pendidikan. Selain untuk membatu siswa berkembang, pengalaman ini juga memperkaya pemahaman sya tentang makna sejati dari mendidik : mengubah hidup seseorang, satu Langkah kecil pada satu waktu.
Post a Comment for "CONTOH STUDI KASUS UTBK PPG (Pengalaman Pribadi menjadi Guru)"
terima kasih atas kunjungannya, info lebih lanjut bisa ditanyakan melalui contact person yang tersedia